Wabup Lutfi Halide Membuka Kegiatan Desiminasi Kasus Stunting Tahap II
SOPPENG -- Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP, Membuka Kegiatan Desiminasi Kasus Stunting Tahap II dalam rangka percepatan penurunan stunting yang dihadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Dra. Hj. Andi Ritamariani, M. Pd, bertempat di Kantor Gabungan Dinas Kab. Soppeng Rabu, 23 November 2022.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APKB) Kab. Soppeng Hj. A. HUSNIATI, S.Sos, MM dalam laporannya. Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama Tim Pakar Audit Kasus Stunting (AKS) telah melaksanakan kegiatan AKS II dengan beberapa tahapan diantaranya Pembentukan Tim Audit Yang Terdiri Dari Tim Pakar Dari Ahli Gizi,Dokter Spesialist Kandungan,Dokter Spesialist Anak, Dan Psikolog.Pelaksanaan Audit Kasus Stunting Dari 8 Kecamatan.Dengan Jumlah Sasaran Catin sebanyak 2 Orang, Bumil sebanyak 28 Orang, Ibu Nifas sebanyak 15 Orang, Baduta sebanyak 53 Orang,Balita sebanyak 41 Orang.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk Untuk menyampaikan hasil kajian dan rencana tindak lanjut yang telah disetujui oleh ketua TPPS dan evaluasi rencana tindak lanjut dan untuk mengetahui perubahan risiko kasus Audit Stunting yang melibatkan pemerintah daerah akademisi, organisasi profesi, pemerhati kesehatan, gizi, dan tokoh masyarakat.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Soppeng dengan peserta kegiatan terdiri dari para Camat se Kab. Soppeng, Para Kepala Puskesmas se Kab. Soppeng, Para Dokter, Bidan dan Tenaga Gizi Puskesmas Dan Para Penyuluh KB .
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov. Sulawesi Selatan Dra. Hj. Andi Ritamariani, M. Pd dalam sambutannya. kegiatan desiminasi audit kasus stunting di Kabupaten Soppeng merupakan rangkaian identifikasi kasus stunting dimana hasil kajian kasus audit yang merupakan penajaman (rekomendasi) intervensi spesifik dan sensitive serta intervensi pencegahan yang dibutuhkan sesuai hasil kajian berdasarkan kelompok sasaran yang diaudit yang dilakukan oleh Tim Teknis dan Tim Pakar Selanjutnya evaluasi terhadap rencana tindak lanjut audit kasus stunting dilakukan di bawah koordinasi langsung dari Bupati/Walikota sehingga sinergitas setiap kegiatan dapat terlaksana dan target prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 dapat tercapai. Data Stunting Kab. Soppeng Tahun 2021 : Stunting SSGI : 25,4 (Urutan 10 Terendah),SULSEL : 27,4 NASIONAL SSGI : 24,4
Oleh karenanya, Ritamariani berharap, peran seluruh stakeholder bisa berinovasi terkait dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Soppeng
"Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi seluruh stakeholder terkait dalam rangka penurunan angka stunting," harapnya.
Masih di tempat yang sama. Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP menyampaikan bahwa Kabupaten Soppeng menunjukkan keseriusannya dalam penanganan stunting.
"Hal itu dibuktikan dengan penurunan angka jumlah stunting di beberapa desa hanya dalam waktu dua bulan " katanya sekaligus membuka acara.
Audit kasus Stunting tahap pertama sudah kita laksanakan, mudah mudahan bisa memberikan kontribusi terhadap percepatan penurunan stunting di kabupaten soppeng,
Selanjutnya pelaksanaan Diseminasi Audit kasus Stunting tahap ke 2 sementara kita laksanakan. Tim Tekhnis sudah melakukan pengisian lembar kerja untuk sasaran catin berisiko,bumil berisiko,bufas berisiko, serta baduta dan balita berisiko. Penentuan sasaran ini berdasarkan data dari EPPGBM, e kohort, elsimil dan google form.
saya mengharapkan tim audit stunting.yakni tim pakar dan tim teknis serta lintas sektor terkait dapat meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan audit kasus stunting tahap ke 2 ini.
Narasumber Tim pakar dari (IDAI) dr. FADILLAH, M.Kes,Sp.OG, Subsp.Obginsos.(Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Obginsos, Adapun penyampaian materi dilakukan dengan metode pemaparan materi, diskusi panel diakhiri dengan tanya jawab.
turut hadir : Pengurus TP. PKK Kab.Soppeng,Para camat, Para Kepala Puskesmas, Para Dokter, Bidan dan Tenaga Gizi Puskesmas, dan Para Penyuluh KB.*($)
Posting Komentar