• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Implikasi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP)

img

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) terus menjadi sorotan publik. Perubahan signifikan yang diusulkan dalam RKUHP ini berpotensi membawa implikasi luas bagi berbagai aspek kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Salah satu poin krusial adalah definisi dan cakupan tindak pidana. RKUHP yang baru mencoba merumuskan ulang beberapa delik, termasuk yang berkaitan dengan moralitas dan kesusilaan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kriminalisasi terhadap perilaku yang sebelumnya tidak dianggap sebagai pelanggaran hukum.

Selain itu, RKUHP juga mengatur tentang pidana mati. Meskipun tetap dipertahankan, terdapat upaya untuk memperketat syarat dan kondisi penerapannya. Namun, isu ini tetap menjadi perdebatan hangat mengingat sensitivitasnya dari sudut pandang hak asasi manusia.

Implikasi lain yang perlu diperhatikan adalah dampaknya terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi. Beberapa pasal dalam RKUHP dikhawatirkan dapat digunakan untuk membungkam kritik terhadap pemerintah atau kelompok tertentu. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan sipil.

Penting untuk dicatat bahwa RKUHP ini masih dalam tahap pembahasan dan belum disahkan menjadi undang-undang. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi hukum sangat diperlukan untuk memastikan bahwa RKUHP yang dihasilkan benar-benar mencerminkan keadilan dan melindungi hak-hak seluruh warga negara. Diskusi publik yang konstruktif dan transparan menjadi kunci untuk menghindari potensi dampak negatif dari RKUHP ini.

Pada tanggal 15 Maret 2024, berbagai organisasi masyarakat sipil mengadakan seminar nasional untuk membahas implikasi RKUHP secara mendalam. Seminar tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan DPR dalam proses penyusunan RKUHP.

Aspek Implikasi Potensial
Moralitas Kriminalisasi perilaku tertentu
Kebebasan Berpendapat Pembatasan kritik terhadap pemerintah
Pidana Mati Perdebatan tentang HAM
Special Ads
© Copyright 2024 - BUSER KRIMINAL NEWS
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads