• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Masyarakat Adat Desak Pengakuan Hukum dalam RUU tentang Masyarakat Hukum Adat

img

Jakarta, - Gelombang dukungan untuk pengakuan hukum masyarakat adat semakin menguat. Berbagai elemen masyarakat adat di seluruh Indonesia mendesak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Masyarakat Hukum Adat.

RUU ini dipandang sebagai instrumen krusial untuk melindungi hak-hak masyarakat adat atas wilayah adat, sumber daya alam, dan identitas budaya mereka. Selama ini, ketiadaan payung hukum yang kuat telah menyebabkan marjinalisasi dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat, serta konflik agraria yang berkepanjangan.

Perwakilan masyarakat adat dari berbagai daerah menyampaikan aspirasi mereka dalam serangkaian audiensi dan diskusi publik. Mereka menyoroti pentingnya pengakuan hak ulayat sebagai landasan utama dalam RUU tersebut. Hak ulayat merupakan hak kolektif masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Selain itu, RUU ini juga diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi keberadaan lembaga adat dan hukum adat. Lembaga adat memiliki peran penting dalam menjaga harmoni sosial, menyelesaikan konflik, dan melestarikan nilai-nilai budaya. Pengakuan hukum terhadap lembaga adat akan memperkuat legitimasi dan kewenangannya dalam mengatur kehidupan masyarakat adat.

Namun demikian, proses pembahasan RUU Masyarakat Hukum Adat masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa pihak khawatir bahwa pengakuan hak-hak masyarakat adat akan menghambat investasi dan pembangunan ekonomi. Akan tetapi, masyarakat adat menegaskan bahwa pengakuan hak-hak mereka justru akan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, dengan tetap menghormati kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi fokus utama dalam RUU Masyarakat Hukum Adat:

AspekUrgensi
Pengakuan Hak UlayatMelindungi tanah dan sumber daya alam masyarakat adat.
Perlindungan Identitas BudayaMemastikan keberlangsungan tradisi dan kearifan lokal.
Penguatan Lembaga AdatMemberikan legitimasi dan kewenangan dalam mengatur kehidupan masyarakat adat.

Masyarakat adat berharap agar RUU ini dapat segera disahkan menjadi undang-undang, sehingga dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat adat di Indonesia. Pengakuan hukum adalah langkah penting untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan inklusif bagi semua warganya.

Special Ads
© Copyright 2024 - BUSER KRIMINAL NEWS
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads